Pangandaran tak hanya menyajikan deretan pantai yang eksotis. Buat kamu yang senang wisata petualangan, tak jauh dari pantai utama Pangandaran, terdapat area wisata sungai Citumang yang mengajak kita untuk menikmati jernihnya sungai sambil menghanyutkan diri disana.
Sungai Citumang ini berada di Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Pangandaran Jawa Barat. Yap, ternyata selain terkenal dengan pantai dan Green Canyon-nya, Citumang juga masuk dalam destinasi wisata unggulan di Pangandaran. Wisata andalannya, yaa body rafting itu.
Memulai perjalanan dari areal parkir 1, kami perlu berjalan kurang lebih 15 menit untuk menuju lokasi titik start body rafting. Berbekal pelampung yang dibagikan ke masing-masing orang, kami didampingi pemandu lokal berjalan menyusuri jalan setapak menuju lokasi pintu utama wisata body rafting ini. Kawasannya masih sangat asri, ada begitu banyak pohon-pohon besar di sepanjang jalan. Mirip-mirip kawasan Cagar Alam di pinggir pantai pananjung pangandaran itu.
Oh ya sebenarnya ada dua titik awal menuju lokasi sungai Citumang ini. Pertama, Areal Parkir 1, dimana kami memulai perjalanan, dan areal parkir 2. Areal Parkir 1 terletak di garis finish rute body rafting, sementara area parkir 2 lebih dekat dengan lokasi startnya. Nah, saran saya sih kalau kamu mau ke sini, mending milih di area Parkir 1, soalnya nanti selepas selesai berbody rafting kita gak perlu capek jalan lagi menuju mobil diparkir.
Di masing-masing areal parkir terdapat stand paket wisata body rafting ini. Buat ikutan body rafting, kita bakal dikenakan biaya sekitar 85 ribu/orang. Enaknya sih kalau ke sini rombongan, kan biar seru teriak-teriaknya. Untuk masing-masing rombongan, merekaa menyediakan 3 orang pemandu. Salah satunya kebagian memotret aktifitas kita disana. jadi enak maen body raftingnya gak direcokin urusan ngambil gambar atau video segala.
Selepas berjalan sekitar dua kilometer, kita akan tiba di loket sungai citumang ini. masyarakat disini menamakan areal citumang sebagai Green Valley, mungkin biar identik dengan nama Green Canyon, yang lebih dulu dikenal wisatawan. Bisa jadi juga diidentikkan dengan warna air sungainya yang hijau jernih.Tapi, memang cocok sih nama ini, karena kawasannya sendiri benar-benar hijau oleh rimbunan pohon-pohon besar yang mungkin berusia puluhan tahun.
Buat masuk ke kawasan Citumang Green Valley, kita akan dikenakan tiket sekitar 16 ribu di hari weekday, dan 24 ribu saat weekend. Tapi kalau gak salah sih buat pengunjung yang memesan paket wisata body rafting, harga ini sudah include kok! Kalau gak salah yaa, hehe...
|
Loket pintu masuk kawasan Citumang Green Valley |
Dari pintu masuk, kita sudah disambut dengan gemericik suara aliran sungai. Karena weekend, hari itu sudah banyak rombongan yang hendak berbody rafting. Terpaksa kami harus antri menunggu giliran.
Sambil menunggu, kita bisa memanjakan diri dengan terapi ikan. Yap, di sini juga disediakan kolam ikan nilam yang lumayan luas. Ambil posisi duduk, celupkan kedua kaki ke dalam kolam, dan rasakan sensasi bagaimana kaki kita akan digigit ratusan ikan-ikan kecil ini. Awalnya mungkin akan terasa kaget gitu seperti kesetrum listrik, namun lama-lama rasanya lebih geli.
Tapi terapi ikan ini memang ampuh buat melepas stress. Bukan soal khasiatnya yang konon katanya bisa menyembuhkan beberapa penyakit, tapi juga bagaimana gigitannya bisa membuat kita ketawa-ketawa dan teriak-teriak lepas. Beberapa teman bahkan sampai tergelak tak henti-hentinya karena kegelian.
|
Sensasi Terafi Ikan Nilam |
Tak lama, pemandu kami memanggil untuk segera nyebur ke sungai. Sebelum nyemplung, kami diberi briefing singkat apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan selama kegiatan body rafting ini. Yaa, biar tetap selamat, aturan tetap perlu dipatuhi dong.
Awal perjalanan body rafting ini, kami ditantang untuk melompat dari ketinggian 7 meter di depan mulut gua Kalinumpang. What? 7 meter? Iya, jadi didepan mulut gua ini ada pohon raksana dengan akar menjulang yang dapat didaki menuju bibir atas gua. Katanya sih tingginya mencapai 7 meter.
Saya yang sedikit paranoid, menimang-nimang mengukur keberanian untuk loncat dari ketinggian segitu. Nyali saya ciut begitu melihat salah seolah blogger, Mas Nuzulul, yang sudah sampai diatas gua tampak ragu dan membatalkan aksinya untuk melompat. Pada akhirnya hanya seorang diantara kami yang berani melompat dari ketinggian tersebut.
|
Mengukur keberanian untuk uji nyali terjun 7 meter |
Jadilah kemudian kita hanya berenang-berenang santai di mulut gua Kalinumpang. Kami sempat diajak masuk berenang beberapa meter dari mulut goa. Yap, gak bisa jauh memang, karena gua tersebut sangat gelap. Di dalam kami bisa melihat deretan stalaktit tajam dari langit-langit gua.
Tak jauh dari mulut gua, kami diajak melompat ke sungai dari seutas tali yang dilekatkan pada sebatang pohon besar. Karena tak begitu tinggi, banyak teman-teman yang akhirnya berani mencoba melompat ala-ala tarzan ini. Saya sendiri bahkan sampai mencoba tiga kali. Asyik sih...
|
Sensasi melompat ala Tarzan di Citumang |
Puas main lompat Tarzan, kami diajak menyusuri sungai dengan membentuk formasi memanjang. Mas ajum, pemandu kami, menyebutnya main kereta-keretaan. kita diminta rebahan, dengan teman didepan memegang kaki orang dibelakangnya, demikian seterusnya. Dari depan, Mas Ajum menyeret kami melewati jernihnya sungai Citumang.
|
Selusur Sungai di Citumang |
Di titik finish, yaitu disekitaran Bendungan Sungai Citumang, kami kemudian diajak membentuk formasi lingkaran. Seru karena kita bisa berayun dengan gerakan kaki yang kecipekan di air ini. Perjalanan kemudian diakhiri dengan menyusuri semacam saluran irigasi kecil yang berakhir tepat di areal parkir 1.
|
Atraksi di Bendungan Citumang |
|
Menjelang Finis |
Hiking Menuju Curug Green Valley
Kalau kamu dan temanmu lebih suka hiking, kawasan Citumang juga menyediakan bentang alam yang asyik buat ditelusuri. Hanya saja paket ini jarang ditawarkan ke wisatawan lokal dan lebih banyak diminati para bule. Mungkin karena kebanyakan kita males jalan kali ya?
|
Hiking menuju Curug Green Valley |
Saya dan teman-teman blogger lainnya mencoba jalur ini keesokan harinya. Bagi saya yang memang tergolong senang jalan kaki, treknya lumayan menyenangkan. Hanya saja bagi beberapa teman yang mungkin tak terbiasa, terlihat cukup lelah. Selain waktu tempuh yang lumayan lama, 45 menitan, juga trek yang turun naik membuat kita perlu ekstra tenaga untuk berjalan.
Yang asyik dari hiking ini adalah kita bisa menemukan telaga, atau curug, yang terlihat masih jarang dijamah orang. Saya lupa namanya, kalau tidak salah sih Curug Bojong. Yang seru adalah disini kita juga bisa nyemplung mencoba sensasi segarnya air curug ini.
|
Lokasi ini belum banyak diketahui Orang |
Setelah lelah berkeringat selepas hiking, kemudian nyebur ke air yang jernih benar-benar terasa menyegarkan. Lepas deh rasa capek dan penat selama berjalan sebelumnya.
Air terjun yang tak begitu tinggi membuat kita bisa menjajal melompat dari sana. Karena itu, banyak teman-teman yang berani nyemplung lompat dari atas curug.
Nginep dimana?
Petualangan seru di Citumang bukan hanya soal body rafting atau hiking saja. Kalau mau lebih lengkap cobalah menginap di hotel yang terbilang unik di sisi sungai Citumang. Namanya HAU Eco Lodges. Kebetulan, kami memang menginap di hotel ini selama dua hari.
|
Deretan Kamar Kontainer di HAU eco lodges Citumang |
|
Deretan Kontainer yang disulap jadi Kamar Hotel |
Penginapan ini terbilang unik, karena menawarkan konsep glamping menginap di dalam kontainer. What, kontainer? Ya, di tempat ini kontainer peti kemas yang biasanya digunakan untuk mengangkut barang disulap menjadi kamar hotel mewah. Didalamnya ada dua Kasur empuk (single dan double size), televisi layar datar dengan channel internasional, dan kamar mandi bershower yang dilengkapi air panas adalah fasilitas yang terinstall di dalam peti kemas ini. jangan khawatir kepanasan, karena tentu saja ada AC yang disematkan di setiap peti kemas ini.
|
Melepas penat di HAU eco lodges |
Uniknya, setiap kamar disini dihiasi dengan quotes terkenal dari orang-orang penting. Rupanya pemilik hotel ini senang dengan kata-kata motivasi? Saya tak tahu. Kebetulan di kamar yang saya tempati, saya kebagian disuguhi quotes dari J.K Rowling. Begini katanya, "It is important to remember that we all have magic inside us."Hmm, saya pikir malah hotel ini sendiri adalah magic.
|
Di dalam Kamar dengan sentuhan magic |
Desain lanskap hotel ini juga terbilang pas banget buat generasi zaman now yang mengagungkan foto-foto diri untuk diposting di media sosial. Selain kontainer berwarna-warni yang sudah sangat instagramable, tata letak kamar-kamar kontainer beserta fasilitas lainnya pun begitu diperhitungkan untuk jadi cantik dalam jepretan kamera.
Posisi HAU Eco Lodges sendiri terbilang sangat strategis. Ia cukup diuntungkan karena berada dibelakang bendungan sungai, sehingga deretan konstruksi bendungannya bisa menjadi atraksi tersendiri. Ada air terjun artifisial dari bendungan, ada kolam air yang terbentuk pintu air, serta air mancur yang sengaja dibuat untuk menambah cantik lokasi ini. jadilah kemudian tempat ini sangat pas buat main air.
|
Tempat paforit untuk santai
|
|
Bendungan Sungai
|
Ah, pokoknya mah kamu gak bakal nyesel kalau menginap di sini. Entahlah, rasanya ada sensasi tersendiri selama menginap disini.
|
Salah satu spot favorit buat berswafoto |
Kalau kamu mau liburan akhir tahun ke Pangandaran, saya sarankan untuk main ke Citumang. Seru-seruan main body rafting di sungai Citumang terus nginep di hotel kontainer disana. asyik lho...